Teknik menghindari arus berlebih karena kelebihan beban (overload) salah satunya dengan memasang resistor seri dengan beban, tapi misal nilai resistansi resistor tersebut terlalu besar maka akan mempengaruhi kinerja sistem
elektronika yang ada. Rangkaian
Sensor Overload (
Overload Detector) ini dapat dijadikan solusi, karena
rangkaian Sensor Overload(
Overload Detector) ini berfungsi untuk mengukiur kelbihan arus yang disebabkan beban berlebih atau overload. Rangkaian
Sensor Overload(Overload Detector) ini disusun dengan Op-Amp LF351, Dioda Schottky dan resistor sebagai
sensoryang dipasang di jalur yang arusnya ingin di kontrol.
Rangkaian Sensor Overload (Overload Detector, Overload Protector)
Pada
rangkaian Sensor Overload (Overload Detector) dipasang dioda schotty yag berfungsi untuk membuat perbedaan tegangan input inverting dan non inverting Op-Amp. Tegangan Drop Down D1 (dioda Schottky) akan 0,2 hingga 0,3 V. Nilai ini dapat dipengaruhi oleh R1, semakin besar nilai R1, semakin kecil tegangan drop down dioda. Masukan inverting OpAmp terhubung ke tegangan suplai positif melalui resistor Rs. Sehingga, level tegangan pada output OpAmp akan sama dengan tegangan suplai negatif, misalnya -5 V.
Pada saat arus yang mengalir pada resistor Rs meningkat, tegangan pada input inverting Op-Amp menurun. Pada saat yang bersamaan tegangan drop down Rs = (Is × Rs) menjadi sedikit lebih besar dari tegangan drop down D1, sehingga output dari OpAmp akan beralih ke level tegangan suplai positif. Sebuah lampu indikator atau relay dapat dihubungkan ke output Op-Amp sebagai indikator arus berlebih atau pemutus arus pada saat terjadi arus berlebih tersebut. Tegangan suplai maksimum untuk OpAmp adalah ± 15 V. Semoga bermanfaat dan membatu mengatasi masalah overload pada rangkaian
elektronika.